BATU, inews.id - Pernah liburan ke Malang? Sudah tahu apa saja wisata di Malang? Kebanyakan mungkin akan menjawab pernah, dan wisata yang paling populer di Malang adalah pantai atau gunung.
Namun, dari wisata terpopuler itu, ada juga tempat wisata di Malang yang tidak kalah keren. Tempat wisata ini merupakan situs sejarah yang ada di Malang, selain dapat foto yang instagrammable, kita juga akan dapat ilmu sejarah.
Situs sejarah ini adalah candi-candi peninggalan kerajaan yang pernah berjaya di Malang. Untuk itu mari kita simak 4 wisata candi di Malang yang layak dikunjungi ini.
1. Candi Badut
Saat kalian Wisata di Malang, bisa mampir ke Cand Badut. Berdasarkan data, ada tiga versi mengenai nama Candi Badut. Pertama, karena candi tersebut berada di desa yang banyak tumbuh pohon badut, sehingga candi ini dinamakan Candi Badut.
Kedua, diambil dari nama kecil Raja Gajayana (penguasa kerajaan Kanjuruhan setelah Raja Dewa Singha). Pada saat kecil Raja Gajayana memiliki nama Liswa, yang mana liswa berarti jenaka yang dalam bahasa Jawa di sebut badut. Ketiga, diambil dari kata badyut yang berarti cahaya bintang agastya (Batara Guru).
Seperti yang termaktub dalam Prasasti Dinoyo pada tahun saka 682 (760 M), Candi Badut dibangun dengan tujuan untuk memuliakan Resi Agastya yang sangat diagungkan oleh Raja Gajayana.
Raja Gajayana membangun candi badut sebagai pura suci untuk memohon kekuatan suci untuk mengatasi kekuatan gelap. Resi Agastya sendiri merupakan seorang resi dari India selatan yang disebut-sebut sebagai Siwa yang diturunkan ke dunia untuk mengajarkan dharma dalam agama Hindu.
Umur Candi Badut diperkirakan lebih dari 1400 tahun. Candi ini ditemukan pada tahun 1921 M, di mana pada saat itu berbentuk reruntuhan yang membentuk gundukan batuh bercampur tanah.
Pada tahun 1925-1927 Candi Badut mengalami pemugaran untuk mengetahui bentuk aslinya. Pada tahun 1926 terlihat wujud asli Candi Badut, namun sayangnya bagian atap candi tidak bisa ditemukan. Candi badut terletak di kawasan tidar, tepatnya di kelurahan Besuki, kecamatan Sukun, Kota Malang, Jawa Timur.
2. Candi Jago
Nama Candi Jago sering dikaitkan dengan nama desa yang menjadi tempat berdirinya candi jago. Namun sebenarnya candi ini memiliki nama asli dari Kerajaan Singosari.
Jajaghu adalah nama asli dari candi jago yang disebutkan dalam kitab Negarakretagama dan Pararaton. Jajaghu mempunyai arti ‘keagungan’ yang digunakan untuk meyebut tempat suci.
Candi jago dibangun sejak tahun 1268 M sampai dengan tahun 1280 M, sebagai penghormatan bagi Raja Singhasari ke-4 yaitu Sri Jaya Wisnuwardhana yang wafat pada tahun 1272 M (versi Paraton) dan 1270 (versi Nagarakretagama).
Penghormatan tersebut diberikan salah satunya karena Sri Jaya Wisnudharma pernah menghancurkan pemberontakan Linggapati di Mahibit sekitar tahun 1252 M. Menurut prasasti Mula Malurung, Sri Jaya Wisnuwardhana juga menyatukan kembali kerajaan Tumapel dan Kadiri sepeninggal Tohjaya.
Candi Jago sendiri terletak di Dusun Jago, Desa Tumpang, Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang, tepatnya 22 km ke arah timur dari Kota Malang. Karena letaknya di Desa Tumpang, candi ini sering juga disebut Candi Tumpang. Penduduk setempat menyebutnya Cungkup.
3. Candi Kidal
Wisata di Malang selanjutnya yang bertemakan sejarah adalah Candi Kidal. Candi ini dibangun pada tahun 1248 M, bertepatan dengan berakhirnya rangkaian upacara pemakaman yang disebut Cradha (tahun ke-12).
Kidal diambil dari kata suatu daerah yang bernama Kidal yang sekarang dikenal sebagai desa Kidal Rejo, kecamatan Tumpang, kabupaten Malang. Nama Candi Kidal disebutkan dalam kitab Pararaton sebagai tempat pendharmaan Raja Anusapati.
Namun jika dilihat dari kamus bahasa Jawa, kata kidal memiliki dua arti, yaitu kidal berarti “kiri” dan kidal berarti “kidul”. Namun para ahli sejarah menyetujui penyebutan kata kidal berarti kiri. Kata ini disetujui karena berdasarkan latar belakang raja Anusapati.
Raja Anusapati merupakan anak tiri dari Ken Arok yang menikahi Kendedes waktu mengandung Anusapati. Penyebutan kata “tiri” dalam bahasa jawa adalah “kiri”.
Untuk menghormati Anusapati atas jasa besarnya selama 20 tahun (1227-1248) (versi Nagaraketragama), dibangunlah sebuah candi bernama Candi Kidal.
Anusapati merupakan raja kedua di kerajaan Singhasari (kerajaan Tumapel) yang memerintah pada tahun 1227-1248 (versi Nagarakretagama) atau 1247-1249 (versi Pararaton). Anusapati dibunuh oleh panji Tohjaya sebagai bagian dari perebutan kekuasan Singhasari.
4. Candi Singhasari atau Candi Singosari
Candi Singhasari memiliki nama terkenal yakni Candi Cungkup atau Candi Menara pada saat itu. Candi Singhasari di bangun sekitar tahun 1300 M, sebagai persembahan untuk menghormati Raja Kartanegara dari Singosari.
Raja Kartanegara naik takhta Singosari tahun 1268 menggantikan ayahnya, Wisnuwardhana. Menurut Pararaton ia adalah satu-satunya Raja Singhasari yang naik tahta secara damai.
Pada tahun 1930-an Candi Singhasari dipugar oleh pemerintah Belanda dengan bukti pahatan catatan di kaki candi. Namun pemugaran ini masih tidak menyeluruh, karena di sekeliling halaman masih berjajar tumpukan batu yang belum berhasil dikembalikan ke tempatnya semula.
Candi Singhasari terletak di Desa Candi Renggo, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang.
Nah itu tadi beberapa tempat wisata di Malang yang bisa juga untuk menambah edukasi kalian mengenai sejarah di Indonesia.
Editor : Bayu Pratama
Artikel Terkait