Transformasi Sejarah dan Nilai Simbolis Monumen Tugu Malang

Mutawakil
Monumen Tugu Malang berdiri megah di tengah Alun-Alun Tugu (Foto: IG malang_mbois)

MALANG, iNewsBatu.id – Di jantung Kota Malang, Alun-Alun Tugu berdiri megah sebagai salah satu landmark ikonik kota yang sering dijuluki sebagai Kota Apel. Namun, tak banyak yang tahu jika kawasan ini dulunya bernama Alun-alun Bunder, sesuai dengan bentuknya yang melingkar sempurna.

Taman yang kini dipenuhi bunga dan air mancur tersebut, pada awalnya memiliki tampilan yang jauh lebih sederhana.

Sejarah Alun-alun Tugu bermula pada masa penjajahan Belanda. Dikutip dari Media Center Kendedes, cikal bakal taman ini didirikan oleh pemerintah Hindia Belanda dan diberi nama JP Coen Plein, sebagai bentuk penghormatan kepada Gubernur Jenderal Jan Pieterszoon Coen, yang juga merupakan pendiri Batavia (kini Jakarta).

Pengaruh Kolonial di Sekitar Alun-Alun

Jalan-jalan di sekitar alun-alun pun dinamai sesuai dengan para Gubernur Jenderal yang pernah berkuasa di Hindia Belanda, menandai kuatnya pengaruh kolonial pada masa itu.

Jan Pieterszoon Coen menjabat sebagai Gubernur Jenderal dari 1619 hingga 1623, dan kembali menjabat pada 1627 hingga 1629. Taman ini dibangun sebagai pelengkap halaman gedung Kegubernuran Hindia-Belanda. 

Pada masa itu, taman berbentuk melingkar ini belum dilengkapi dengan tugu, pagar, ataupun air mancur seperti yang bisa kita nikmati sekarang.

Editor : Ahmad Hilmiddin

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 3

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network