BATU, iNews.id - Sebagai pekerja, terkadang kita memang diberi beban kerja yang lumayan tinggi. Apa lagi bila kita dipandang seperti pekerja memiliki kompetensi dan dapat dipercayai.
Umumnya memang, workload akan makin tinggi, bersamaan keyakinan atasan dan rekanan kerja yang makin besar pada kita.
Hal tersebut mampu menjadi keuntungan akan tetapi juga menimbulkan kerugian. Keuntungannya adalah personal branding kita sebagai pekerja yang loyal sudah dapat.
Akan tetapi kerugiannya adalah kemungkinan mengalami stress kerja akibat beban kerja yang berlebih. Berikut terdapat tips untuk atasi workload ketika bekerja.
Tentukan prioritas
Yang pertama kali harus dilaksanakan ialah tentukan skala prioritas. Tugas banyak sekali tidak akan usai jika kita tidak dapat memisah mana yang penting untuk dituntaskan lebih dulu.
Tentunya semua pekerjaan penting sih, karena itu harus disamakan prioritasnya. Kemungkinan berdasar posisi waktu, atau juga bisa posisi urgensinya.
Bikinlah to do list setiap ingin mulai bekerja. Buat daftar pekerjaan untuk ini hari supaya selanjutnya dapat dilihat, tugas mana yang harus diprioritaskan.
To do list akan membuat kita dapat konsentrasi menuntaskan satu pekerjaan dahulu baru selanjutnya berpindah ke pekerjaan lain.
Seharusnya, minimalkan multitasking, karena percayalah meski keliatannya keren, tetapi multitasking semakin banyak buat kita tidak konsentrasi dan membuat hasilnya jadi tidak optimal.
Fokus pada profesionalitas
Berikut sikap professional yang semestinya kita punya sebagai seorang yang produktif. Ingat, jika semakin bertambah kontribusi kita, karena itu secara team, tentu bisa capai tujuan yang baik bersama.
Delegasikan dan tidak boleh sungkan meminta bantuan
Beban kerja ini bisa jadi sebagai beban kerja tim dan workload pribadi. Untuk beban kerja team, sudah pasti, kita harus membagikan dengan team.
Pilahlah beberapa tugas yang ada, lalu delegasikan pada rekanan kerja atau bawahan (jika ada) untuk ditangani sampai habis.
Konsentrasilah pada pekerjaan pribadi yang perlu ditangani, dan selalu ingat, jika hasil kerja kita akan ditunggu oleh orang lain yang pekerjaannya bergantung pada output yang kita beri.
Bila memang kita alami over workload, tidak boleh sungkan minta bantuan. jika kita tidak mampu menuntaskan pekerjaan tidak berarti kita lemah.
Apa lagi bila memang beban kerja kita telah melewati kemampuan kita sebagai pekerja. Sebaiknya untuk segera meminta bantuan.
Ikhlas
Bekerja tanpa keikhlasan sudah tentu akan berbuah kekecewaan.
Ada saja yang hendak mengakibatkan kita tidak pernah puas saat bekerja, dimulai dari berasa jika punya atasan dan rekanan kerja yang toxic, atasan pilih kasih, sampai dengan berasa digunakan atau diberlakukan secara tidak adil oleh kantor.
Jika sudah ada "racun" semacam ini di pemikiran, sudah tentu mudah diperhitungkan, kita tidak akan kerasan bekerja lama-lama, apa lagi untuk dapat menunjukkan performa yang maksimal. Bawaan tentu sudah malas saja ingin ngapa-ngapain.
Ikhlas memang susah. Tetapi dapat kok dipupuk tiap hari. Salah satu triknya dengan tidak hanya bekerja karena fokus pada nominal penghasilan.
Coba, direnungkan kembali, apa ada beberapa hal lain yang kita terima dan rasakan (yang melebihi nilai uang) saat bekerja.
Misalkan, kepuasan saat sukses menangani kesulitan dan rintangan, punya peluang belajar semakin banyak, dan beragam keuntungan nonfinansial lain yang kita terima.
Singkirkan pengganggu konsentrasi kerja
Terkadang, jika kita pikirkan sesuatu-apalagi yang sampai memunculkan stres-akan punya pengaruh pada kinerja kita di kantor.
Akibatnya, akan membuat kita kesusahan untuk menyelesaikan beban kerja, yang kemungkinan belum juga seberapa. Maka singkirkan hal-hal yang dapat menghambat konsentrasimu dalam bekerja.
Nah itulah beberapa tips dalam hadapi workload yang tinggi. Semoga bermanfaat!
Editor : Dean Ismail
Artikel Terkait