3. Gasing
Gasing ialah sebuah benda yang dapat berputar-putar pada kutub dan mempunyai satu titik kesetimbangan. Untuk dapat berputar-putar, mainan gasing diputar cepat lebih dulu dengan kontribusi tali khusus.
Gasing sebagai permainan tradisional yang cukup terkenal di kelompok masyarakat Melayu, terutamanya Riau. Dalam pada itu, di wilayah Sulawesi Selatan, gasing baru dikenali pada range tahun 1930-an. Permainan tradisional yang biasanya dimankan anak lelaki ini telah dikenali di Pulau Natuna saat sebelum periode penjajahan Belanda.
Umumnya kayu yang diputuskan untuk membikin gasing ialah kayu keras seperti kemuning, merbau, rambai, dan durian. Potongan kayu ini dikikis dan dibuat hingga jadi gasing.
Supaya bisa berputar-putar, gasing memerlukan kontribusi tali yang kuat dan tidak gampang putus. Biasanya, panjang tali gasing yang dipakai ialah 1 mtr., tetapi bisa juga sesuaikan ukuran tangan penggunanya.
4. Cublak-cublak Suweng
Cublak-cublak suweng ialah sebuah syair yang dinyanyikan untuk menemani permainan. Beragam sumber riwayat mengatakan jika Cublak-cublak suweng dibuat oleh salah seorang wali songo yakni Syekh Maulana Ainul Percaya atau yang umum dikenali dengan Sunan Giri di tahun 1442 Masehi.
Permainan ini datang dari Jawa Timur. Sunan Giri terdaftar pada riwayat jika beliau menebarkan agama Islam di Indonesia terutamanya pulau jawa dengan lajur kebudayaan. Karena itu beliau mendatangkan syair cublak-cublak suweng ini yang pada akhirnya dijadikan permainan tradisional anak-anak.
Menurut istilah, ‘Cublak Suweng' sendiri ini berarti tempat Suweng yang maknanya anting, sebuah perhiasan wanita Jawa. Dalam pada itu, sumber lain mengatakan jika Cublak-cublak suweng ini berarti tempat harta bernilai, yakni Suweng (Suwung, Sepi, Sejati) atau Harta Sejati.
Editor : Bayu Pratama
Artikel Terkait