JAKARTA, iNewsBatu.id - Baru-baru ini, para pengguna internet dihebohkan oleh dugaan bahwa kondisi Bali sedang tidak baik. Hal ini pertama kali diungkapkan oleh seorang selebgram Tanah Air, Wanda Ponika.
Melalui postingan Instagram @wandaponika, selebgram ini dengan terus terang mengungkapkan keadaan Bali yang seolah-olah dijajah oleh warga asing (WNA). Wanda menyoroti isu diskriminasi aparat terhadap turis asing dan pengambilan pekerjaan dari penduduk lokal di Pulau Dewata.
Setelah curhatan viral tersebut, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno memberikan komentarnya. Dia menegaskan bahwa dia tidak setuju dengan narasi bahwa Bali saat ini mulai dijajah oleh WNA.
“Saya sama sekali tidak setuju. Bali menurut saya justru menjadi destinasi utama yang ingin dikunjungi, jika ada daftar 10 besar destinasi dunia, Bali selalu masuk dalam 1, 2, minimal posisi 3,” kata Sandiaga Uno dalam Weekly Brief with Sandiaga Uno.
Sandiaga menyatakan bahwa Bali memiliki keunggulan dalam pariwisata berbasis budaya dan keindahan alamnya. Dia yakin bahwa masyarakat Bali ramah terhadap para wisatawan, sambil tetap menjaga adat istiadat mereka.
Menurut Sandiaga, diperlukan tindakan yang tepat dan tegas terhadap wisatawan mancanegara yang melanggar di destinasi wisata Indonesia, guna menghilangkan narasi bahwa destinasi wisata dikuasai oleh WNA.
“Langkah konkretnya adalah penegakan hukum secara tegas terhadap pelanggar hukum, tidak ada toleransi terutama terkait dengan kesempatan kerja, izin tinggal, dan hal lainnya," ujar Sandiaga.
Pendapat serupa juga disampaikan oleh Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali, Tjok Bagus Pemayun. Dia menyatakan bahwa penduduk Bali tetap menjaga tanah kelahiran mereka dan tidak ada bentuk penjajahan yang dilakukan oleh WNA.
“Bali memiliki kebudayaan yang dalam, yang kami tunjukkan kepada wisatawan, sehingga kami, masyarakat Bali, sungguh-sungguh menjaga Bali ini, tidak seperti yang dikatakan bahwa kami dijajah,” kata Tjok Bagus.
Tjok Bagus menegaskan bahwa turis asing di Bali juga harus mematuhi regulasi dan peraturan yang berlaku. Dia mengungkapkan bahwa warga Bali bersama-sama menjaga Bali agar tidak muncul lagi narasi penjajahan di pulau ini.
“Memang pariwisata di Bali adalah pariwisata budaya yang harus dijaga bersama,” kata Tjok Bagus.
“Yang jelas, turis asing harus mematuhi regulasi di Indonesia, khususnya Bali, dan tidak mengganggu masyarakat lokal atau ikon-ikon dari suatu destinasi,” katanya.
Editor : Sazili MustofaEditor Jakarta
Artikel Terkait