BATU, iNewsBatu.id - Beberapa waktu lalu viral seorang perempuan asal Bandung mengalami batu ginjal dan pembengkakan saluran ginjal pada tubuhnya. Padahal, perempuan beranama Bila yang berusia 25 tahun itu juga mengatakan kalau dirinya memang sebelumnya tidak mempunyai riwayat hipertensi dan diabetes.
Bahkan dia mengaku rutin minum air putih dalam jumlah normal. Hanya saja faktor lain yang menurutnya jadi pemicu terjadinya batu ginjal karena ia sering menahan BAK dan sembarangan mengkonsumsi obat ketika sedang sakit kepala.
Adapun gejala awal yang ditimbulkan berupa BAK yang mengeluarkan darah, badan lebam tanpa diketahui penyebabnya, kaki bengkak, kambuhnya asam lambung, hingga sakit pada bagian punggung bawahnya yang membuat Bila tidak bisa duduk sama sekali.
“Faktor sementara pribadi aku karena sering nahan buang air kecil dan sembarangan konsumsi obat karena akun kalau sakit kepala sedikit langsung konsumsi obat warung,” tulis Bila, dikutip dalam akun TikToknya @bibilaaaap.
Tapi, benarkah menahan buang air kecil atau pipis dapat menyebabkan masalah ginjal? Menurut dr Ayman Alatas selaku selaku Dokter Clinical Microbiology Resident sekaligus Helathy Educator menjelaskan kebiasaan menunda BAK, bisa mengganggu saluran kemih.
Logikanya, urin yang mempunyai banyak mikroba atau bakteri jika ditahan dan tidak dikeluarkan dapat menyebabkan bakteri tersebut menginfeksi saluran kemih.
Selanjutnya, mengingat urin juga sisa buangan dari saringan yang dilakukan oleh ginjal seharusnya dikeluarkan oleh tubuh, justru hal itu ditahan maka bisa membentuk cristal pada ginjal yang akhirnya membentuk batu ginjal.
“Masalahnya misalkan kita tahan isinya bermacam-macam bisa membentuk cristal di ginjal kita dari segala macam, bisa dari purin yang akhirnya bisa jadi cristal asam urat, penumpukan zat-zat lain yang bisa menumpuk dan menyebabkan cristal itu karena tertahan dan tidak dikeluarkan yang akhirnya risiko terbentuknya batu ginjal juga,” ucap dr Ayman.
Belum lagi kebiasaan ini diketahui sering kali dilakukan, maka dapat menyebabkan intokonesia urin sehingga tidak bisa menahan kemih karena kebiasaan selalu ditahan. Tentu ini akan berbahaya jadi akan menimbulkan gangguan ketika seseorang menahan kemih itu sendiri.
Untuk itu dr Ayman menyarankan agar tidak melakukan kebiasaan menahan BAK, karena hal itu akan berbahaya terlebih jika dilakukan dalam jangka panjang.
“Maka dari itu sangat tidak disarankan melakukan kebiasaan menahan Buang Air Kecil atau berkemih ini apalagi kalau sering dilakukan dan dalam waktu jangka panjang.” Kata dr Ayman.
Editor : Ahmad Hilmiddin
Artikel Terkait