Pemkab Probolinggo Lakukan Inovasi di Bidang Pertanian dengan Gerakan Tanam Padi Biofortifikasi

Ahmad Didin
Pemkab Probolinggo Lakukan Inovasi di Bidang Pertanian dengan Gerakan Tanam Padi Biofortifikasi (Foto : Dok. Pemkab Probolinggo)

PROBOLINGGO, iNewsBatu.id – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo melakukan Gerakan tanam padi biofortifikasi di sawah Marito, Kelompok Tani (Poktan) Tani Luhur II Desa Gending Kecamatan Gending Kabupaten Probolinggo, Selasa (16/7/2024).

Kegiatan ini dihadiri oleh Penjabat (Pj) Bupati Probolinggo H. Ugas Irwanto, S.Sos., M.Si, Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Keuangan Hary Tjahjono, Kepala Bidang Ketahanan Pangan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Provinsi Jawa Timur Denny Kurniawan, Plt Kepala Diperta Kabupaten Probolinggo Susilo Isnadi, Forkopimka Gending serta anggota Poktan Tani Luhur II Desa Gending Kecamatan Gending.

Gerakan tanam padi bifortifikasi ini diawali dengan penyerahan bantuan bibit padi biofortifikasi oleh Penjabat (Pj) Bupati Probolinggo H Ugas Irwanto, S.Sos., M.Si dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur kepada Poktan Tani Luhur II Desa Gending Kecamatan Gending.

Selanjutnya Pj Bupati Ugas bersama dengan Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Keuangan Hary Tjahjono, Kepala Bidang Ketahanan Pangan DPKP Provinsi Jawa Timur Denny Kurniawan, Plt Kepala Diperta Kabupaten Probolinggo Susilo Isnadi dan Forkopimka Gending menyaksikan proses penanaman bibit padi di sawah milik Marito anggota Poktan Tani Luhur II Desa Gending Kecamatan Gending.

Dalam kesempatan tersebut dilakukan Farm Field Day (FFD) dengan tema “Temu Teknis dan Gerakan Tanam Padi Biofortifikasi” dengan narasumber Kepala BSIP Jawa Timur Atekan dengan materi Mengenal Padi Biofortifikasi dan Kepala BMKG Jawa Timur Anung Suprayitno dengan materi Mengenal Peringatan Dini Iklim dipandu moderator Kepala Bidang Sarana Penyuluhan dan Pengendalian Pertanian Diperta Kabupaten Probolinggo Faiq El Himmah.

Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Keuangan Kabupaten Probolinggo Hary Tjahjono mengucapkan terima kasih kepada Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur atas bantuan dan pembinaannya kepada Pemerintah Kabupaten Probolinggo, khususnya di areal tanam Kecamatan Gending.

“Pertanian merupakan tulang punggung perekonomian Kabupaten Probolinggo. Oleh karena itu, inovasi dalam sektor ini sangat diperlukan untuk memastikan ketersediaan pangan yang cukup, peningkatan produksi pangan dan pengurangan angka stunting di wilayah kita. Padi biofortifikasi adalah salah satu inovasi yang memiliki potensi besar untuk mewujudkan tujuan tersebut,” katanya.

Hary menerangkan stunting adalah masalah kesehatan serius yang dapat mempengaruhi kualitas sumber daya manusia di masa depan. Oleh karena itu, upaya ini sangat penting untuk memastikan generasi mendatang tumbuh sehat dan cerdas.

“Padi biofortifikasi adalah varietas padi yang diperkaya dengan mikronutrien, seperti zat besi dan zinc yang sangat penting untuk kesehatan dan perkembangan anak-anak. Dengan menanam padi biofortifikasi, kita tidak hanya meningkatkan produksi pangan tetapi juga berkontribusi dalam upaya pengurangan angka stunting di Kabupaten Probolinggo,” jelasnya.

Lebih lanjut Hary menegaskan gerakan tanam padi biofortifikasi ini juga bertujuan untuk memperluas areal tanam dan meningkatkan produktivitas lahan pertanian di Kecamatan Gending. Dengan demikian dapat memaksimalkan potensi lahan yang ada dan meningkatkan kesejahteraan para petani. 

“Kami berharap melalui gerakan ini petani di Kecamatan Gending dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam penerapan teknologi pertanian yang inovatif dan berkelanjutan. Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam inisiatif gerakan tanam padi biofortifikasi ini. Dengan kerjasama yang baik antara pemerintah, petani dan masyarakat, kita dapat mencapai tujuan untuk meningkatkan produksi pangan, mengurangi angka stunting dan memajukan sektor pertanian di Kabupaten Probolinggo,” tegasnya.

Sementara Plt Kepala Diperta Kabupaten Probolinggo Susilo Isnadi mengungkapkan memulai sebuah langkah penting dalam mewujudkan sumber daya manusia Indonesia yang sehat, cerdas dan produktif diperlukan status gizi yang optimal dengan cara melakukan perbaikan gizi secara terus menerus. 

“Untuk itu, Pemerintah melaksanakan kegiatan peningkatan produksi padi melalui budidaya padi kaya gizi (biofortifikasi). Biofortifikasi merupakan upaya fortifikasi mineral penting melalui perakitan varietas,” ujarnya.

Susilo menjelaskan keuntungan biofortifikasi antara lain dapat dikembangkan pada bahan makanan pokok, lebih murah dan menguntungkan dari segi budi daya karena benih yang telah terfortifikasi hanya diperlukan sekali di awal penggunaan. Selanjutnya benih dari pertanaman berikutnya dapat dikembangkan lebih lanjut oleh petani lain.

“Selain itu, bermanfaat bagi masyarakat konsumen rawan gizi dan produksi tinggi dan ramah lingkungan. Kegiatan bantuan pengembangan budidaya padi biofortifikasi diharapkan dapat menyediakan beras yang berkadar zn tinggi sehingga dapat menjadi tambahan mineral tersebut dalam konsumsi sehari-hari untuk warga di Kecamatan Gending Kabupaten Probolinggo,” jelasnya.

Menurut Susilo, Kabupaten Probolinggo merupakan salah satu penerima bantuan padi biofortifikasi seluas 300 ha yang beralokasi di daerah lokus stunting Desa Sumberkerang, Gending, Pajurangan, Klaseman dan Jatiadi Kecamatan Gending. Adapun bantuan yang akan diterimakan kelompok tani adalah benih padi inpari nutrizink 25 kg/Ha, pupuk NPK 100 kg/Ha, pupuk hayati 1 paket/Ha dan pestisida 1 paket/Ha.

“Adapun luas tanam padi di Kabupaten Probolinggo mulai bulan Januari sampai Juni 2024 adalah 35.893 Ha, luas panen padi Januari sampai Juni 2024 adalah 37.144 Ha dan produksi padi Januari sampai Juni 2024 adalah 1.998.236,59 kuintal,” terangnya.

Lebih lanjut Susilo menerangkan luas tanam jagung mulai bulan Januari sampai Juni 2024 adalah 31.583 Ha, luas panen jagung Januari sampai Juni 2024 adalah 29.122 Ha dan produksi jagung Januari sampai Juni 2024 adalah 1.268.626 kuintal.

“Luas tanam bawang merah mulai bulan Januari sampai Juni 2024 adalah 5.027 Ha, luas panen bawang merah Januari sampai Juni 2024 adalah 3.983 Ha dan produksi bawang merah Januari sampai Juni 2024 adalah 281.895 kuintal,” tegasnya.

Susilo menjelaskan budidaya padi biofortifikasi memerlukan beberapa langkah dan teknik khusus untuk memastikan hasil yang optimal dan kandungan mikronutrien yang tinggi. Diantaranya pemilihan varietas, persiapan lahan (pengolahan tanah dan pemberian pupuk dasar), persemaian (pemilihan benih dan penyemaian), penanaman (penanaman bibit dan penanaman metode jajar legowo), pemeliharaan (penyulaman, pemupukan susulan, pengendalian hama dan penyakit), panen dan pasca panen (panen, pengeringan, perontokan dan penyimpanan) serta pemanfaatan teknologi dan penyuluhan.

“Dengan mengikuti langkah-langkah ini diharapkan budidaya padi biofortifikasi dapat berjalan dengan baik, sehingga menghasilkan produksi yang tinggi dan berkualitas serta berkontribusi dalam peningkatan gizi masyarakat dan pengurangan angka stunting di wilayah Kabupaten Probolinggo,” pungkasnya. 

Editor : Ahmad Hilmiddin

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network