PROBOLINGGO – Suasana Pemilukada 2024 semakin menarik perhatian warga dengan gaya kampanye merakyat yang dilakukan oleh Calon Bupati Probolinggo, Gus Muhammad Haris Damanhuri Romly atau Gus Haris.
Pada Senin (21/10/2024), Gus Haris bersama rombongan, termasuk Anggota DPRD Jatim Habib Mahdi dan Anggota DPRD Kabupaten Probolinggo Muchlis, melakukan blusukan di Pasar Bantaran yang disambut meriah oleh para pedagang.
Blusukan kali ini terasa berbeda. Gus Haris tak hanya bertanya soal keluh kesah para pedagang, tetapi juga membawa suasana penuh kehangatan dan canda.
Obrolan mereka mengalir santai, sembari minum dawet. (Foto: iNews Batu/Ryan H)
Di salah satu lapak, Gus Haris singgah cukup lama di depan lapak seorang nenek penjual dawet. Bersamanya obrolan mereka mengalir santai, sembari minum dawet diselingi tawa ringan.
“Semoga jadi, Gus,” ucap Mak Ya penjual dawet, yang mengaku berusia 70 tahun dengan singkat.
Gus Haris dengan ramah mengamini doa tersebut, sebelum pamit melanjutkan blusukannya di antara deretan bedak lainnya.
Di sepanjang lorong pasar, para pedagang yang melihatnya tak canggung menyapa, bahkan melontarkan celetukan-celetukan yang mengundang tawa.
Gus Haris dirosting penjual sayur. (Foto: iNews Batu/Ryan H)
Di salah satu lapak penjual sayur, seorang nenek bernama Supiyah dengan gaya khas Madura justru “merosting” Gus Haris dengan canda.
“Toreh bellih kabbhi pon Gus (Beli semua ini, Gus),” ucap sang nenek sambil tertawa ngakak, disambut gelak tawa para pedagang lainnya.
Tak hanya itu, Gus Haris juga menyempatkan diri singgah di lapak penjual ikan dan petis. Haji Sulis, pedagang yang dikenal dengan produk petis buatannya, bahkan mengajak mengajak Gus Haris membuat konten promosi.
Gus Haris diajak Gus membuat konten promosi petis buatan Haji Sulis. (Foto: iNews Batu/Ryan H)
“Ini petis terenak gaes.. menuju kaya, asli produksi Haji Sulis,” ucap Sulis diikuti Gus Haris menirukan.
Dalam video tersebut, Haji Sulis menyelipkan pesan dukungan untuk Gus Haris sambil berpesan, “Jangan lupa nomor dua, SAE ghi…,” yang disambut tawa dari para relawan yang ikut merekam.
Di sela-sela blusukan tersebut, salah satu pedagang ikan, Pak To, juga menyampaikan keluhan soal kondisi pasar. Ia mengeluhkan saluran pembuangan air di area penjual ikan yang tidak mengalir lancar, sehingga mengakibatkan genangan air kotor dan bau tak sedap di sekitar lapaknya.
“Selokan pembuangan air ikan sering tersumbat, Gus. Jadi bau dan kotor, apalagi kalau habis hujan,” ungkap Pak To.
Ia berharap perhatian pemerintah lebih besar pada masalah kebersihan ini, agar lingkungan pasar lebih nyaman bagi pedagang dan pembeli.
Gus Haris merespons dengan serius, mencatat keluhan tersebut, dan akan menindaklanjuti perbaikan infrastruktur pasar bila terpilih.
Setelah selesai berkeliling pasar, Gus Haris mengajak rombongan relawan untuk ngopi di warung Mak Dian yang berada di pintu keluar pasar belakang.
Ibu-ibu pedagang yang belum sempat berfoto selfie pun bergegas mengikuti ke warung tersebut. Di sana, suasana semakin meriah dengan adanya KH. Abu Nawas, mubaligh kondang asal Sidoarjo, yang dikenal dengan gaya ceramahnya yang kocak.
Kyai asal Kabupaten Sidoarjo itu tak ketinggalan melontarkan pantun-pantun lucu yang berisi ajakan untuk mendukung Gus Haris. Sambil ngopi, ia juga menghibur warga dengan pantunnya yang khas.
“Dari atas, dari Pojok, ngalak ghetta ebedhein Keris. Kyai Abu Nawas dari Sidoarjo cinta ke Gus Haris,” kata Kyai Abu Nawas sambil menunjuk dua jari.
Usai dari warung kopi, Gus Haris, Habib Mahdi dan KH. Abu Nawas diarak naik becak oleh para relawan menuju rumah H. Muchlis, Anggota DPRD Kabupaten Probolinggo.
Setibanya di sana, ia disambut ratusan relawan yang telah memadati halaman dan teras rumah anggota DPRD Kabupaten Probolinggo fraksi PKB itu.
Di tengah keramaian, KH. Nur Khotim Bahar, Pengasuh Pesantren Miftahul Ulum An-Nur, Kropak, turut hadir menyusul. Pertemuan antara Gus Haris dan tokoh agama yang dihormati warga Bantaran itu mengalir hangat, menutup blusukan penuh makna di Pasar Bantaran.
Dengan agenda blusukan ini, Gus Haris tampak semakin dekat dengan masyarakat, menyerap aspirasi sekaligus menghibur warga dengan gaya ramah dan canda khasnya.
Harapan para pedagang akan kemajuan Kabupaten Probolinggo tentu semakin menguat seiring kehadiran pemimpin yang mau turun langsung mendengar dan berdialog.
Editor : Ryan Haryanto
Artikel Terkait