KOTA BATU, Batu.iNews.id-Kota Batu patut berbangga. Menjelang perayaan Hari Jadi ke-23, Pasar Induk Among Tani berhasil meraih Juara II dalam Lomba Pasar Nasional yang diadakan Kementerian PUPR.
Acara yang digelar untuk memperingati Hari Habitat Dunia (HHD) dan Hari Kota Dunia (HKD) 2024 ini berakhir di Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, pada Sabtu (12/10/2024).
Penghargaan tersebut langsung diserahkan oleh Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, dan diterima oleh Aris Setiawan, Kepala Dinas Koperasi, UMKM, dan Perdagangan Kota Batu.
Meski menempati posisi kedua, Pasar Induk Among Tani tetap menjadi kebanggaan, hanya berada di bawah Pasar Prawirotaman, Yogyakarta, yang keluar sebagai juara pertama. Posisi ketiga diraih oleh Pasar Gianyar, Bali.
Pj. Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai, tak bisa menyembunyikan kebahagiaannya.
“Penghargaan ini kado spesial untuk Kota Batu. Ini hasil kerja keras seluruh elemen, dari pemerintah hingga masyarakat yang menjaga kebersihan dan kenyamanan pasar,” ujar Aries.
Ia menambahkan, Pasar Induk Among Tani telah menunjukkan bahwa pasar tradisional juga bisa bersaing di tengah era modern dengan fasilitas lengkap dan tetap ramah lingkungan.
Pasar Induk Among Tani memang memiliki daya tarik tersendiri. Mengusung konsep pasar modern dengan sentuhan tradisional, interaksi antara pedagang dan pembeli tetap hangat.
Fasilitas lengkap seperti area parkir luas, kios kuliner, dan sanitasi yang terjaga, membuat pasar ini nyaman untuk dikunjungi. Tak hanya menjadi pusat belanja, pasar ini juga menjadi motor penggerak ekonomi bagi para pelaku UMKM setempat.
“Kami akan terus berinovasi dan meningkatkan kualitas pasar, baik dari segi infrastruktur maupun pelayanannya,” ujar Aris Setiawan.
Rencananya, Pemkot Batu akan menambah fasilitas baru seperti area kuliner dan sentra kerajinan untuk semakin memperkuat daya tarik Pasar Induk Among Tani sebagai destinasi belanja dan wisata kuliner di Kota Batu.
Dengan penghargaan ini, Pasar Induk Among Tani diharapkan bisa menjadi contoh bagi pasar-pasar lain di Indonesia, membuktikan bahwa pasar tradisional bisa tetap relevan di era modern, dan menjadi penggerak ekonomi lokal yang signifikan.
Editor : Ryan Haryanto
Artikel Terkait