PROBOLINGGO, Batu.iNews.id– Rangkaian peringatan Hari Santri Nasional atau HSN 2024 di Pondok Pesantren Salafiyah Miftahul Ulum Annur, Desa Kropak, Kecamatan Bantaran, Kabupaten Probolinggo, berlangsung meriah.
Ribuan santri mengikuti kirab yang membentang di sepanjang Jalan Bantaran, menampilkan kreativitas dan semangat juang dalam tema besar “Menyambung Juang Merengkuh Masa Depan.”
Kirab ini diwarnai dengan beragam kostum, salah satunya santri yang memerankan KH. Hasyim Asy’ari, pendiri Nahdlatul Ulama, yang menjadi pusat perhatian.
Acara ini tidak hanya merepresentasikan tradisi pesantren, tetapi juga merefleksikan peran penting santri dalam menjaga nilai-nilai agama dan kebangsaan.
Hadir dalam acara tersebut, Calon Bupati Probolinggo, Gus dr. Muhammad Haris Damanhuri Romly atau yang akrab disapa Gus Haris, turut berpartisipasi dalam kirab bersama para santri.
Kehadiran Gus Haris, disambut oleh pengasuh pesantren KH. Nur Khotim Bahar dan Ketua Yayasan Rohmatul Ummah KH. Syuhada’ Al-Basuki, menambah khidmat acara ini.
Dalam sambutannya, Gus Haris menekankan pentingnya peran santri dalam membangun masa depan bangsa.
“Santri adalah pewaris nilai-nilai luhur, baik dalam ilmu agama maupun dalam menjaga adab dan sikap rendah hati,” ujar Gus Haris, Senin (21/10/2024).
Gus Haris menyebut, santri harus mampu mengintegrasikan ilmu dan akhlak sebagai modal untuk menghadapi berbagai tantangan hidup dan membawa perubahan positif bagi masyarakat.
Ia juga menyampaikan, meskipun kehadirannya di acara ini bukan dalam rangka kampanye, ia ingin menyampaikan pesan edukatif bahwa santri memiliki potensi besar untuk berperan lebih aktif dalam kehidupan sosial dan politik di masa mendatang.
“Santri sejati, mereka yang tawadhu’ dan terus belajar tanpa henti. Sikap rendah hati itulah yang akan memperkuat kita menghadapi tantangan,” imbuhnya.
Senada dengan Gus Haris, Ketua Yayasan Rohmatul Ummah KH. Syuhada’ Al-Basuki mengungkapkan jika tema “Menyambung Juang Merengkuh Masa Depan” sangat relevan dengan kondisi saat ini, khususnya dalam konteks Kabupaten Probolinggo.
“Santri memiliki peran vital dalam membawa perubahan positif serta menjadi kekuatan moral dan intelektual yang mampu mendorong kemajuan daerah ini,” ujar KH. Syuhada’.
Ia menegaskan, santri harus siap menghadapi perubahan zaman dengan tetap memegang teguh prinsip-prinsip agama dan kearifan lokal yang diwariskan oleh para ulama.
“Santri tidak hanya sekadar pewaris ilmu, tetapi juga penjaga nilai-nilai moral yang sangat dibutuhkan oleh bangsa ini,” tambahnya.
Perayaan ini tidak hanya menjadi ajang selebrasi, tetapi juga sebuah refleksi mendalam tentang kontribusi santri dalam menjaga tradisi keilmuan dan moralitas di tengah arus perubahan zaman.
Kirab santri di Pondok Pesantren Salafiyah Miftahul Ulum Annur menjadi penanda pentingnya peran santri dalam mempersiapkan masa depan bangsa yang lebih baik.
Editor : Ryan Haryanto
Artikel Terkait