JAKARTA, Batu.iNews.id – Sosok di balik kejayaan Oriental Circus Indonesia (OCI), Hadi Manansang, kini kembali jadi sorotan publik. Bukan karena kejayaan sirkusnya, melainkan karena mencuatnya dugaan eksploitasi terhadap pemain sirkus OCI yang menyeret nama keluarganya.
Kisah ini bermula dari pengakuan Butet, mantan pemain sirkus OCI yang buka suara soal perlakuan tak manusiawi yang ia alami selama bekerja.
“Kalau main saat show tidak bagus, saya dipukuli. Pernah dirantai pakai rantai gajah di kaki, bahkan untuk buang air saja saya kesulitan,” tutur Butet, dikutip Kamis (17/4/2025).
Tudingan tersebut langsung dibantah Komisaris Taman Safari Indonesia, Tony Sumampau, yang juga merupakan anak Hadi Manansang. Menurutnya, tidak ada penyiksaan dalam latihan pemain.
“Kalau dibilang penyiksaan, ya itu membuat sensasi saja. Supaya orang yang dengar jadi kaget. Kalau benar-benar seperti itu, ya tidak masuk akal,” ucapnya, Kamis (17/4/2025).
Jejak Hadi Manansang: Dari Jalanan ke Arena Dunia
Di balik tudingan yang menyeruak, kisah Hadi Manansang justru menyimpan perjalanan inspiratif. Hadi memulai segalanya dari nol. Ia adalah pengamen kecil dan penjual koyok asal Tiongkok yang keliling dari Jakarta, Bogor, hingga ke Malang.
Hadi muda sudah menunjukkan ketertarikannya pada seni pertunjukan. Ia sering memukau warga lewat atraksi solo seperti lempar trisula dan menancapkan besi ke dada. Aksi-aksi itu menjadi cikal bakal grup sirkus Bintang Akrobat dan Gadis Plastik yang ia dirikan pada 1963.
Tak hanya tampil di Indonesia, grup ini juga pentas di Malaysia dan Singapura. Tiga tahun berselang, ia meluncurkan Oriental Show yang tampil perdana di Jakarta Fair, hingga akhirnya berubah nama menjadi Oriental Circus Indonesia (OCI) pada 1972.
Kejayaan dan Kemunduran OCI
Pada masa jayanya, OCI tampil di berbagai negara termasuk Inggris dan Amerika Serikat. Atraksinya lengkap: dari juggling, flying trapeze, hingga aksi badut dan sulap. Bahkan, hewan seperti harimau dan gajah pernah ikut tampil.
Sayangnya, kejayaan itu mulai meredup. Sejak 2017, OCI tak lagi menampilkan hewan karena biaya operasional yang tinggi serta meningkatnya kritik soal kesejahteraan satwa.
Melahirkan Taman Safari
Tak hanya sirkus, keluarga Manansang juga merintis Taman Safari Indonesia pada 1970. Langkah ini muncul sebagai solusi atas krisis kebun binatang di masa itu.
“Kami memelihara satwa yang merupakan makhluk ciptaan Tuhan dengan kasih sayang,” ujar Jansen Manansang, anak Hadi yang kini memimpin ekspansi taman safari.
Kini, Taman Safari berkembang hingga ke Jawa Timur, Bali, dan Batang. Bahkan, ada pula Jakarta Aquarium sebagai bagian dari ekosistem edukasi dan konservasi hewan.
Editor : Ryan Haryanto
Artikel Terkait