Kota Batu Jadi Lumbung Cabai Jatim, Garda Terdepan Stabilitas Harga Pangan Nasional

Mutawakil
Ilustrasi cabe. (Foto: iNews Batu/ist)

BATU, Batu.iNews.id – Kota Batu kembali menunjukkan taringnya, tak hanya sebagai destinasi wisata unggulan, tapi juga sebagai salah satu lumbung cabai terbesar di Jawa Timur. Tahun 2024, daerah berhawa sejuk ini mencatat produksi cabai yang mencengangkan: 21.184 kuintal cabai besar, 169 kuintal cabai merah keriting, dan 11.132 kuintal cabai rawit.

Wakil Wali Kota Batu, Heli Suyanto, menyebut pencapaian ini sebagai kabar menggembirakan di tengah ancaman inflasi yang masih menghantui sektor pangan nasional.

“Ini menjadi angin segar. Kota Batu tidak hanya bisa menghasilkan cabai dalam jumlah besar, tapi juga mampu menjaga pasokan tetap stabil,” ujar Heli.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan, cabai khususnya cabai merah dan rawit menjadi penyumbang utama inflasi nasional dalam beberapa bulan terakhir.

Pada Januari 2025, dua komoditas ini bahkan menyumbang inflasi sebesar 0,36 persen secara nasional akibat lonjakan harga yang tajam.

Strategi Tangkal Inflasi: Gerakan Tanam Cabai Bersama

Merespons kondisi tersebut, Pemerintah Kota atau Pemkot Batu menggulirkan gerakan tanam cabai bersama, yang melibatkan Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) di seluruh wilayah.

“Ini merupakan langkah strategis untuk membangun ketahanan pangan dari skala rumah tangga,” jelas Heli.

Langkah ini sekaligus menjadi bentuk nyata komitmen Pemkot Batu dalam membangun sistem pangan berkelanjutan. Melalui gerakan ini, warga didorong untuk menanam cabai sendiri agar mengurangi ketergantungan pasar yang kerap memicu fluktuasi harga.

Dinas Pertanian Serahkan Bantuan untuk 24 Desa/Kelurahan

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Batu, Heru Yulianto, menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam menghadapi ancaman inflasi.

Menurutnya, ketahanan pangan tidak cukup hanya dibangun dari kebijakan tingkat atas, tetapi harus dimulai dari rumah tangga.

“Peran ibu-ibu PKK sangat strategis. Mereka adalah garda depan dalam membangun ketahanan pangan keluarga,” ujarnya.

Sebagai bentuk dukungan, pihaknya telah menyalurkan bantuan benih cabai dan sarana produksi pertanian (saprotan) kepada 24 desa dan kelurahan yang tersebar di tiga kecamatan: Batu, Junrejo, dan Bumiaji.

Rinciannya:
    •    15.000 batang benih cabai,
    •    24 kilogram polybag,
    •    7.500 kilogram media tanam.

Heru berharap program ini tidak hanya meningkatkan produktivitas cabai lokal, tetapi juga menjadi model pengendalian inflasi daerah yang bisa direplikasi di kota-kota lain di Indonesia.

“Kota Batu kini bukan hanya dikenal sebagai kota wisata, tapi juga sebagai pilar utama dalam menjaga stabilitas pangan nasional,” pungkas Heru.

Editor : Ryan Haryanto

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network