Peserta akan membuat masing-masing 2 cangkir pattern Latte Art yang seidentik mungkin dengan foto pattern yang telah dibuat sebelumnya.
Tidak hanya dari keidentikan dua cangkir Latte Art yang dibuat, penilaian Latte Art & Siganture Beverage Drink di babak Grand Final BLAC 2022 ini meliputi visual minuman yang dihasilkan dan technical pembuatan minuman tersebut yang akan dinilai oleh tiga juri yang berpengalaman dan kompeten di bidangnya.
Para juri tersebut diantaranya Iwan Setiawan (Johni) yang memiliki segudang prestasi salah satunya meraih juara kedua Indonesia Aeropress Championship 2016 dan sudah mengantongi Certified Judges Indonesian Coffee Event 2017, 2018.
Lalu untuk Juri kedua, ada Marco Poidomani asal Italia, juri yang telah mengantongi sertifikat paling terkenal di seluruh dunia yang diberikan kepada para profesional kopi yang diakui oleh SCAE (Speciality Coffee Association of Europe).
Dan terakhir ada Fernando Ricardo yang merupakan Owner Delicate Roastery sekaligus merupakan barista trainer yang mengantongi Indonesia Brewer Cup Certified Judge.
Rules & Regulations serta proses penjurian dalam kompetisi ini menggunakan standard internasional yang mengacu pada World Coffee Events (WCE).
Dalam acara puncak BLAC 2022 yang digelar pada tanggal 2 Juli 2022 kemarin, telah didapatkan 3 orang pemenang. Juara pertama diraih oleh peserta bernama Sthira Yabin Suprijadi asal Bali, juara 2 diperoleh peserta bernama Paula Adinda A. S. N asal Bali, dan juara 3 diperoleh peserta bernama Irfan Wisnu Muhayat asal Medan.
Ketiga pemenang di atas berhak mendapatkan sejumlah hadiah menarik yang sudah disiapkan oleh Rotaryana sebelumnya. Juara pertama mendapatkan hadiah mesin kopo Bezzera BZ10 (Koma Limited Edition) dan Mazzer-Mini D (Coffee Grinder).
Lalu untuk juara dua akan mendapatkan hadiah berupa Mazzer-Mini D (Coffee Grinder) dan iSi Nitro beserta charger, dan juara tiga mendapatkan Bezzera B805 (Coffee Grinder) dan iSi Nitro beserta iSi Nitro Charger.
Editor : Bayu Pratama