Inilah Efek Buruk Orang Tua yang Terus Menerus Mengekang Anak

Anak akan mempunyai dua kepribadian

Sebagai orang tua, kita pasti ingin melihat anak kita sebagai dia yang sepenuhnya. Tujuannya, seperti apakah pribadinya, kegemarannya, hal yang dia tidak sukai, hobynya, dan hal yang lain yang terkait dengan dirinya ialah dia yang sepenuhnya, bukan mengada-ada.

Baca Juga

Inilah 9 Artis yang Mengadopsi Anak Angkat, Dari Presenter Hingga Pesepak Bola Terkenal

Tetapi karena kekangan dari orang tua, anak kerap kali jadi mempunyai dua kepribadian.

Kepribadian yang pertama ialah pribadinya yang diinginkan orang tua dan untuk orang tuanya. 

Kepribadian yang kedua ialah pribadinya saat di luar rumah, di mana dia jadi dia yang sebenarnya. Apa saja yang kelihatan darinya, yang dia gemari, yang tidak dia gemari, ialah murni dari dirinya.

Baca Juga

Inilah 5 Tanda Anak Mengalami Mata Minus, Orang Tua Harus Tahu!

Saat orangtua ketahui ini, pasti ini jadi hal yang menyakitkan. Karena, anak yang ia kenal sebetulnya tidak dikenali sama sekalipun.

Tetapi tahu kah, jika anak lebih tersakiti. Kondisi yang membuat wajib melakukan hal itu. Dan dengan hal tersebut ia sanggup dan kuat jalani hidup dengan dua peran.

Ruang gerak anak terbatas

Efek buruk dari kekangan yang orang tua berikan satu diantaranya ialah membuat anak berasa terbatasi. Terbatas dalam menelusuri dunianya, dalam pertemanannya, dalam mengurus dirinya.

Baca Juga

Kenali 8 Fakta Bayi Baru Lahir yang Harus Diketahui Orang Tua

Kebatasan yang orang tua beri ini berpengaruh pada kebatasan anak dalam mengurus semua potensi yang ada pada dirinya.

Bakat-bakat yang anak punya, harus tertutup oleh nilai-nilai yang harus dipenuhi. Keingintahuan anak pada sesuatu pengetahuan, harus dikubur karena harus konsentrasi dengan beberapa hal tertentu saja.

Kekangan ini pasti membuat anak berasa terbatas. Begitu halnya potensi yang sebetulnya dapat dia urus dan jadi prestasi untuk dirinya.

Tetapi karena campur aduk dari kemauan dan kekangan orang tua, anak seakan kehilangan jati dirinya.

Editor : Dean Ismail