BATU, iNews.id - Catcalling sebagai bentuk pelecehan seksual di jalanan. Bentuknya bisa berupa mengedipkan mata, melambai-lambai, memberikan gerakan seksualitas, bersiul, memanggil, menanyai nama, memberi komentar, dan menghina kepada orang tidak dikenal. Kenyataannya di lingkungan sekitar kita, wanita lebih sering mengalami catcalling.
Perilaku catcalling sangat mengganggu dan membuat korban tidak nyaman ada di tempat umum. Wanita yang mengalami catcalling seharusnya melawan supaya pelaku sadar akan kejahatannya. Silahkan simak lima cara menghadapi catcalling:
Lakukan kontak mata
Berikan tatapan tidak suka ke pelaku catcalling (catcallers). Kontak mata yang tajam membuat pelaku terkejut dan tidak melanjutkan kejahatannya. Hal itu membuat pelaku menyadari tindakannya salah.
Berikan jawaban tegas
Tegur pelaku catcalling dengan kalimat yang tegas dan keras bila perilakunya salah. Coba gunakan kalimat negatif seperti "tinggalkan saya sendiri" atau "pergi! Apa yang kau lakukan sangat tidak sopan."
Saat situasi mendukung dan Anda memiliki keberanian, suruh pelaku untuk mengulangi apa yang disebutkan dengan kuat. Disamping itu, Anda dapat memberikan komentar tentang perilakunya atau memotret pelaku. Bila perlu, teriak supaya pelaku menjadi pusat perhatian sehingga ia tidak melanjutkan aksi kejahatannya.
Hindari cacian
Pelaku memang pantas mendapatkan kalimat negatif bahkan juga cacian. Tetapi, hal itu harus dihindari, karena membuat pelaku marah dan bisa saja ia kerjakan suatu hal yang lebih buruk.
Tetap berjalan
Sesudah Anda melempar tatapan tidak suka dan berkata tegas ke pelaku, tetaplah jalan. Cara ini mengurangi kesempatan pelaku untuk melanjutkan kejahatannya. Hal ini mengisyaratkan Anda tidak mau diganggu.
Berpura-pura menelepon
Berpura-pura menelepon adalah cara yang tepat bila Anda diikuti pelaku. Anda dapat melanjutkan perjalanan dan berpura-pura menelepon seseorang. Cara yang lain, telepon keluarga atau polisi untuk menyelamatkan diri.
Editor : Supriyono