Ketika ada nasabah yang lakukan aduan di sosial media, pelaku akan menyikapi dengan akun sosial media palsu dan melakukan tindakan seakan-akan karyawan bank.
Pada awal kemungkinan tidak ada yang meresahkan, tetapi semakin lama pelaku mulai akan minta info individu untuk memperlancar aksinya.
Maka harus siaga bila mendapatkan direct message dari akun sosial media bank. Lihat baik apa akun itu betul-betul asli, yakni dengan memeriksa nama akun official bank yang sebetulnya. Dengan demikian, kamu tidak akan gampang terjerat dengan akal licik penipu.
4. Penawaran Agen Laku Pandai
Modus yang ini umumnya terjadi pada nasabah yang mempunyai usaha, dimulai dari toko kelontong, cafe, bakery, dan lain-lain. Umumnya pelaku akan mengontak dan memberi penawaran menjadi agen laku pandai bank tanpa syarat yang sulit.
Dengan mentransfer beberapa uang, pelaku memberikan janji akan memberi mesin EDC.
Banyak yang terjerat dengan modus penipuan bank yang ini hingga harus siaga bila ada oknum tidak bertanggungjawab yang memberi penawaran sama.
Lebih bagus cross cek langsung ke pihak bank untuk memperoleh informasi yang lebih tepat.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan beragam bank di Indonesia telah memberi anjuran untuk tidak gampang terjerat dengan permintaan code OTP, PIN, sandi, dan data personal yang lain .
Maka, waktunya lebih waspada saat kamu terima telephone dari pihak yang mengatasdirikan bank.
Ada banyak panduan yang dapat dilaksanakan untuk menghindar penipuan. Dimulai dari selalu siaga dengan telephone apa saja yang mengatasnamakan bank, lihat nomor yang dipakai.
Pihak bank yang asli akan memakai nomor telephone resmi punya bank. Tidak boleh segan untuk lakukan cross cek dengan pihak bank bila ada penawaran apa saja itu, agar tidak beresiko jadi korban.
Editor : Dean Ismail
Artikel Terkait