Kemudian, tutup tempat persemaian dengan daun pisang atau karung goni yang telah dibasahi.
Lakukan penyiraman secara rutin sebanyak dua kali sehari, yaitu pagi dan sore hari.
Lakukan juga pemupukan dengan pupuk ZA, pupuk urea atau pupuk organik cair.
Setelah bibit berusia sekitar dua bulan atau memiliki ketinggian sekitar 10 hingga 15 cm, bibit siap dipindahkan ke tempat tanam pembesaran.
Perbanyak melalui benih vegetatif diperoleh dari tanaman bawang daun yang telah berumur sekitar 2,5 bulan, sehat, memiliki banyak rumpun, dan segar. Rumpun tanaman bawang daun yang akan dibibit dibongkar hingga akar, kemudian bersihkan tanah yang menempel pada akar.
Pisahkan menjadi beberapa calon bibit dengan setiap bibit memiliki satu hingga tiga batang daun. Untuk mengurangi penguapan potong bagian atas daun.
Dengan menggunakan cara ini, bibit harus langsung ditanam. Apabila tidak langsung ditanam, maka dapat dilakukan penyimpanan sekitar lima hingga tujuh hari di tempat lembap dan teduh.
3. Media tanam
Media tanam untuk menanam daun bawang harus memiliki sifat subur, gembur, poros dan mengandung banyak unsur organik dengan pH sekitar 6,5 hingga 7,5.
Media tanam tersebut adalah campuran tanah, arang sekam padi dan pupuk kompos dengan perbandingan 2 : 1 : 1 atau campuran tanah dengan pupuk kandang dengan perbandingan 2 : 1.
Setelah media tanam siap, masukkan ke dalam polybag berukuran 0,08 X 30 atau 15 X 30 atau pot seukuran kaleng cat 5 kg.
4. Menanam daun bawang
Jika Anda ingin menanam daun bawang secara organik, maka dapat dilakukan langsung.
Namun, jika Anda ingin menanam daun bawang secara non organik, maka rendam dahulu bibit daun bawang dalam larutan fungisida selama 10 hingga 15 menit untuk mnghindari jamur akar.
Setelah itu, buatlah lubang tanam pada polybag atau pot tanam dengan kedalaman sekitar 10 cm. Masukkan bibit bawang daun dalam lubang.
Editor : Bayu Pratama
Artikel Terkait