BATU, iNews.id - Kebiasaan unik orang Indonesia yang tak ada atau jarang dipraktikkan di luar negeri menarik untuk diketahui. Setiap negara mempunyai budaya masing-masing, beberapa di antaranya termasuk unik. Orang Indonesia mungkin akan berpikir kebiasaan orang asing aneh atau unik, demikian juga sebaliknya.
Kebiasaan-kebiasaan orang Indonesia jarang ditemui di negara lain, bahkan juga tidak ada sama sekali. Latar belakang sosial turut memberikan dampak pada kebiasaan masing-masing.
Kebiasaan Unik Orang Indonesia
Berikut 6 kebisaan orang Indonesia yang tidak ada atau jarang ditemui di luar negeri:
1. Kerokan
Masyarakat Indonesia tentu mengenal kerokan atau usaha penyembuhan tradisional untuk keluhan masuk angin. Di luar negeri, masyarakatnya memilih berobat ke dokter bila berasa tidak enak tubuh.
Untuk sebagian warga Indonesia, usaha pertama yang dilakukan ialah mengerok, umumnya bagian punggung, untuk mengeluarkan angin sebagai penyebab tubuh tidak enak. Bahkan tak jarang orang menganggap bila belum kerokan, suhu badan belum akan turun.
2. Ada Nasi Ada Kerupuk
Beberapa masyarakat Indonesia memandang jika kerupuk ialah makanan ringan yang harus ada saat menyantap nasi. Lidah seakan hambar bila tidak ada kerupuk sebagai teman makan.
Padahal pakar gizi dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Diana Sunardi, mengungkapkan satu kerupuk putih dapat mengandung sekitaran 100-150 kalori.
Ukuran itu sama dengan satu takaran atau setengah piring nasi . Jadi, waktu itu kita menyuplai karbohidrat ke tubuh 2x lipat dari biasanya. Hal tersebut pasti berakibat buruk untuk badan bila dilakukan terus-menerus.
3. Makan Pakai Tangan
Kebiasaan Makan Pakai Tangan. (inews.id)
Makan memakai tangan memang mempunyai kenikmatan tertentu. Para pakar punya penjelasan mengapa makan dengan tangan dapat terasa lebih nikmat.
Beberapa ilmuwan menjelaskan, menyentuh makanan menggunakan tangan bisa meningkatkan persepsi sensorik otak. Bahkan juga sebelum makanan masuk mulut, sentuhan tangan telah membuat otak mempunyai persepsi bila makanan akan terasa lebih enak.
Kenikmatan makanan bertambah 2x lipat. Di Jawa, makan pakai tangan lebih dekat dikenal dalam kata 'muluk'. Adat ini ditemui di restoran Padang.
4. Belum Kenyang jika Belum Makan Nasi
Kalimat ini cukup dekat untuk sebagian orang Indonesia. Pasalnya , nasi sebagai makanan dasar layaknya menu karbo di negara lain seperti gandum dan kentang.
Menurut dokter dan ahli gizi Tan Shot, kalimat "Belum kenyang jika belum makan nasi" ada semenjak pemerintah Presiden Soeharto. Walau sudah menyantap berbagai jenis makanan, tidak afdhol bila belum makan nasi.
Di negara lain, nasi bukan salah satu makanan pokok, seperti Afrika, Amerika, dan Eropa. Selain nasi, mereka menggunakan gandum, kentang, dan jagung sebagai makanan pokok.
5. Menunjuk Sesuatu Pakai Jempol Tangan
Warga Jawa umumnya menggunakan jempol untuk menunjuk suatu hal atau jalan. Budaya ini untuk menunjukkan sopan santun. Tetapi, hal itu tidak berlaku di negara lain. Bahkan obyek yang ditunjuk menjadi perhatian. Tidak sopan bila menunjuk orang hanya menggunakan satu jari tangan.
Contohnya di Hong Kong, menunjuk hanya bisa dilakukan ke binatang. Dalam kebiasaan masyarakat Hong Kong, mereka menghindari menunjuk orang atau benda dengan jari telunjuk, tetapi menggunakan tangan terbuka.
6. Ngeliwet
Ngeliwet. (okezone.com)
Kebiasaan satu ini sangat khas Indonesia. Ngeliwet sebagai adat makan asal Jawa Barat, tetapi telah umum dilakukan masyarakat luas. Ngeliwet yaitu nasi yang dibuat dengan campuran rempah-rempah. Nasi disajikan dengan beragam jenis lauk-pauk, seperti ikan asin jambal roti, ikan kembung, ayam, sambal, dan lalapan.
Biasanya, ngeliwet dilakukan bersama. Hal yang unik dalam ngeliwet ini ialah nasi dan semua sajiannya dihidangkan di atas daun pisang yang dibentangkan sesuai dengan jumlah orang yang turut makan bersama.
Itulah ulasan tentang kebiasaan unik orang Indonesia yang aneh dan jarang ditemui di luar negeri, karena setiap negera memiliki ciri khas yang berbeda-beda. Maka dari itu, kita harus saling menghargai dan menghormati budaya setap orang ya, guys!
Editor : Supriyono