4. Muncul getaran yang tidak biasa
Tanda-tanda yang lain sering jadi tanda untuk ketahui keadaan v-belt dengan mengetahui ada getaran pada motor. Tetapi, getaran pada motor yang disebabkan karena v-belt tidak menjadi tanda khusus karena getaran dapat lenyap setelah beberapa saat.
Kenyataannya, ada faktor-faktor yang mengakibatkan V-belt motor gampang putus, bahkan juga walau umur pemakaiannya belum lama.
Banyak orang berpikiran jika jarak menempuh ialah pemicu utamanya. Kenyataannya, jarak tempuh tidak memberikan dampak besar pada v-belt.
Aspek terpenting yang mengakibatkan v-belt gampang putus ialah akselerasi atau beban kerja pada belt yang terlalu berlebih. Disamping itu, ada faktor yang lain ikut peran memengaruhi keadaan dari v-belt.
5. Mengalami penurunan manfaat pada v-belt
Saat mesin pada kondisi yang tidak maksimal lalu motor melewati jalanan yang ekstrim, maka secara otomatis v-belt akan mengalami penurunan manfaat.
Disamping itu, elemen lain yang kerap diabaikan walau sebenarnya yang berperan penting ialah pelumas. Maka dari itu, penting untuk memberikan pelumasan pada transmisi gearbox atau CVT apa lagi pada motor matik yang mempunyai transmisi berbeda dengan motor biasa.
Bila proses pelumasan sering diabaikan, komponen akan seret hingga v-belt motor jadi lebih kasar dan berat. Ditambah lagi jika v-belt pada motor berisi beban yang berlebihan, keadaan v-belt akan lebih buruk dan gampang putus.
Jika motor berasa lebih berat dan sabuk CVT berkurang dan makin melar, segeralah mengganti v-belt pada motor.
Nah, itulah ciri-ciri v-belt yang akan putus. Semoga informasi ini bermanfaat.
Editor : Bayu Pratama