5. Lemon Balm
Jenis rempah-rempah dan tanaman herbal kelima yang dapat meningkatkan kesehatan otak adalah lemon balm. Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa lemon balm dapat membantu menghilangkan kecemasan atau stres dan meningkatkan fungsi kognitif.
Lemon balm mengandung asam rosmarinic, suatu senyawa yang juga dikenal untuk meningkatkan kualitas tidur bagi mereka yang menderita insomnia.
Sebuah studi terpisah yang diterbitkan dalam The Journal of Neurology, Neurosurgery and Psychiatry menemukan bahwa program pengobatan empat bulan menggunakan lemon balm membantu meningkatkan kesehatan otak pada pasien dengan penyakit Alzheimer ringan hingga sedang.
Anda bisa minum lemon balm sebagai teh, membelinya sebagai suplemen atau mengintegrasikannya ke dalam masakan Anda. Konsumsi lemon balm juga baik untuk kolesterol, gangguan pencernaan, luka dingin, dan masalah kesehatan lain.
6. Kayu Manis
Jenis rempah-rempah dan tanaman herbal keenam yang dapat meningkatkan kesehatan otak adalah kayu manis. Kayu manis adalah bumbu yang biasa digunakan dalam kuliner Indonesia. Kayu manis enak digunakan untuk campuran kopi atau makanan penutup.
Kayu manis diketahui mengandung antioksidan kuat yang membantu Anda melawan bakteri, mengurangi peradangan, dan meningkatkan kewaspadaan.
Menurut sebuah penelitian pada hewan yang diterbitkan dalam Nutritional Neuroscience, ekstrak yang terbuat dari kayu manis membantu mencegah kerusakan kognitif dan kerusakan otak yang terkait dengan stres oksidatif pada tikus percobaan.
7. Lada Hitam
Jenis rempah-rempah dan tanaman herbal ketujuh yang dapat meningkatan kesehatan otak adalah lada hitam. Lada hitam merupakan salah satu bumbu yang paling umum dibeli dan dikonsumsi di dunia.
Lada hitam tidak hanya membantu meningkatkan penyerapan beberapa suplemen yang disebutkan sebelumnya. Seperti kunyit, lada hitam juga memiliki efek positif bagi kesehatan otak manusia.
telah diketahui bahwa piperin alkaloid, komponen utama dalam lada hitam dapat membantu meningkatkan fungsi kognitif dan mengurangi gejala depresi.
Editor : Bayu Pratama
Artikel Terkait