BATU, iNews.id - Ratusan mahasiswa dari berbagai elemen pergerakan di Kediri kembali menggelar aksi unjuk rasa untuk menolak adanya kenaikan harga BBM. Dalam aksi kali ini massa memperlihatkan sikap agresif dan radikal.
Tidak hanya melakukan penolakan kenaikan harga BBM dan BLT (Bantuan Langsung Tunai) BBM. Massa juga memaksa untuk masuk ke dalam gedung DPRD Kota Kediri serta ingin melakukan sweeping. Bahkan ingin memburu ketua DPRD Kota Kediri.
Para mahasiswa ingin menyuarakan langsung tuntunan mereka di depan Ketua DPRD. Tetapi, keinginan para mahasiswa terhalang penjagaan yang ketat oleh aparat kepolisian. Akhirnya aksi demo itupun ricuh sikap saling dorong mendorang tak bisa dihindarkan.
"Kami menyatakan sikap penolakan kenaikan harga BBM bersubsidi dan menolak BLT BBM bukan solusi," teriak Koordiator aksi yang dipimpin Eko Yulianto kamis (8/99/2022). Massa tidak menyerah untuk memperlihatkan sikap perlawannya. Untuk mengobarkan semangatnya, mereka juga membakar ban mobil bekas di jalan raya.
Di tengah-tengah kibaran bendera PMII, GMNI, dan KAMI, nyayian lagu dan yel-yel sebagai bentuk perlawanan juga terus disuarakan. Menurut Eko Yulianto, BLT BBM yang dikeluarkan oleh pemerintah hanya sebagai pemanis rezim oligarki yang hanya digunakan sebagai konsekuensi atas kenaikan harga BBM.
Editor : Supriyono
Artikel Terkait