"Menghadapi dampak El Nino dan kemarau, tentu banyak sekali upaya yang kita lakukan. Langkah cerdas untuk mempertahankan lumbung pangan di Kabupaten Lamongan," jelas Wahyudi.
Dipaparkan oleh Wahyudi, Kabupaten Lamongan juga mengadakan Sekolah Lapang iklim guna meningkatkan kapasitas petani dalam memahami kondisi iklim, ketersediaan air, dan serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT).
Dalam hal menunjang kesejahteraan petani, pemerintah memberikan kepesertaan Asuransi Tanaman Padi. Jaminan tersebut dapat digunakan saat terjangkit kekeringan atau serangan hama. Sehingga bisa mendapatkan klaim dari asuransi tersebut.
Upaya yang diikhtiarkan, diharapkan mampu menembus angka produksi sekitar 1,2 juta Ton gabah kering giling (sama seperti hasil produksi tahun 2023).
Tercatat, hingga bulan Juni 2024, telah berhasil menanam padi seluas 146.900 Ha dengan luas panen 88.800 Ha. Artinya masih ada tanaman standing crop seluas 58.100 ha yang harus dirawat hingga panen.
Monitoring dan evaluasi antisipasi kekeringan terus digencarkan. Berupa penyaluran bantuan gerakan pangan murah dan bantuan pangan pada wilayah yang terdampak El Nino dan kondisi kekeringan di lahan pertanian.
Editor : Ahmad Hilmiddin
Artikel Terkait