LAMONGAN, iNewsBatu.id - Pemkab Lamongan terus upayakan stabilitas potensi pertanian pada musim kemarau dan dampak El Nino. Salah satunya dengan program pompanisasi.
Pompanisasi menjadi salah satu bagian dari program percepatan tanam. Hingga saat ini di Kabupaten Lamongan sudah terpasang 67 unit pompa, dengan rincian 57 unit pompa air 4 ich dan 10 unit pompa air 6 ich.
"Tantangan musim kemarau yang sudah berlangsung sejak pertengahan April, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Lamongan melakukan ragam upaya. Salah satunya dengan pengoptimalan program pompanisasi di wilayah yang terdapat sumber air," tutur Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Lamongan Mohammad Wahyudi, Jumat (5/6/2024).
Selain musim kemarau, kondisi El Nino juga sangat mempengaruhi pertanian di Kabupaten Lamongan. Sehingga ada kemunduran jadwal tanam padi pertama di tahun 2024.
"Dampak El Nino masih dirasakan oleh petani, salah satu yang nampak adalah mundurnya jadwal tanam. Biasanya bulan Oktober sudah bisa tanam, saat ini Januari baru bisa tanam. Dan saat ini juga ada tantangan untuk tetap mempertahankan bidang pertanian saat kemarau," terang Wahyudi.
Tidak hanya itu, untuk mempertahankan potensi pertanian juga dilakukan dengan cara menanam varietas padi umur pendek/genjah (antara 70-90 hari) di wilayah yang ketersediaan air menipis atau tadah hujan. Adapun pemakaian varietas padi yang tahan cekaman air atau kondisi kering.
Editor : Ahmad Hilmiddin
Artikel Terkait